Ratapan Laut Sawu: Antopologi Puisi Penyair NTT
ISBN: 978-602-9187-92-2
Rp. 100.000,00
Harga Offline: Rp. 80.000,00
Stok: 17
Kumpulan puisi ini diberi judul Ratapan Laut Sawu. Judul ini diambil dari judul puisi P. John Dami Mukese, SVD. Judul yang menyinggung Laut Sawu ini dipilih dengan dua alasan mendasar. Pertama, Laut Sawu merupakan sebuah simbol penting bagi NTT. Sebagai sebuah provinsi kepulauan, NTT disatukan oleh Laut Sawu sebagai satu kesatuan wilayah, selain Laut Timor dan Laut Flores di bagian luarnya. Tema Laut Sawu ini dapat mengikat ¯meskipun secara longgar puisi-puisi dari 42 penyair NTT yang disajikan dalam antologi ini. Laut pun menegaskan sebuah fakta tentang NTT yang cukup lama diabaikan, yaitu NTT sebagai sebuah provinsi maritim lengkap dengan budaya lautnya. Laut Sawu mengingatkan salah satu karakteristik orang NTT sebagai sebuah komunitas bahari. Kedua, puisi P. John Dami Mukese ini merepresentasi perjalanan panjang propinsi kepulauan ini yang penuh dengan dinamika dan bencana alam. Dengan kondisi alamnya yang tak selalu ramah, musim penghujan yang pendek dan musim kemarau yang panjang, NTT sebagai tanah warisan leluhur bagi anak cucunya senantiasa memberikan tantangan untuk dijawab secara kreatif. Laut Sawu, dalam puisi ini, merepresentasi dan identik dengan NTT itu sendiri. Puisi ini mempertanyakan kontradiksi antara (iman tentang) cinta (Tuhan) dan realitas tentang bencana (alam): ¯Mengapa di tanahku terjadi bencana?¯
kembali
Penulis | |
Penerbit | USD |
Suplier | USD |
Perkiraan Berat | 296 gram |
Tahun Terbit | 2013 |
Halaman | 308 |