Meraih Cahaya: Memori Kolektif Timor-Leste Pascakonflik

ISBN: Proses Pendaftaran

Rp. 132.000,00

Harga Offline: Rp. 118.800,00
Stok: 0
Silakan login dulu untuk membeli.

Sebagai negara yang sedang membangun kembali pasca-konflik, hubungan antara Indonesia dan Timor-Leste dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks. Aspek sosial, hukum, ekonomi, politik, dan budaya saling terkait dan memerlukan perhatian serius. Timor-Leste, sebagai negara yang baru merdeka, berupaya melakukan rekonsiliasi nasional untuk menyatukan masyarakat yang terpecah akibat konflik, membangun kepercayaan antar kelompok, mencegah konflik yang serupa di masa depan, dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, persoalan pengungsi Timor-Leste di wilayah Indonesia perlu diintegrasikan ke dalam upaya rekonsiliasi nasional yang lebih luas. Untuk mencapai rekonsiliasi dan perdamaian sejati yang abadi, perlu dibangun relasi positif dengan negara-negara tetangga serta masyarakat internasional secara serius, terencana, dan intensif. Dalam hal ini, hubungan dengan Indonesia sangatlah penting, mengingat Indonesia adalah bekas penguasa Timor-Leste selama 24 tahun (1976-1999) dan hingga kini menampung banyak warga Timor-Leste yang mengungsi pada tahun 1999. Sebagai negara yang berbatasan langsung, situasi sosial, politik, ekonomi, dan keamanan di satu negara tentu akan mempengaruhi negara tetangganya. Oleh karena itu, pembentukan memori kolektif dan identitas nasional kedua negara perlu mempertimbangkan model identitas yang mendukung rekonsiliasi serta proses pembangunan dan perdamaian. Buku ini menawarkan narasi-narasi ingatan kolektif dari Indonesia dan Timor-Leste, serta dampak sosial dan emosional yang dialami oleh para pejuang kemerdekaan, pejuang integrasi, veteran Operasi Seroja, para diasfora Timor-Leste, dan pandangan orang Indonesia tentang kaum diasfora Timor-Leste. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan konteks historis yang kompleks dan nilai-nilai etika yang tinggi. Kami percaya bahwa memori kolektif yang memelihara kenangan akan peristiwa traumatis dapat menjadi sumber pembelajaran berharga bagi masyarakat, mencegah terulangnya kesalahan serupa di masa depan, serta membangun pemahaman bersama tentang sejarah. [PENGANTAR]

 Print on Demand
 kembali
Penulis Yoseph Yapi Taum, Patria Budi Suharyo, Paternus Eka Nugraha, Sarwo Edi Wardana
Penerbit USD
Suplier USD
Perkiraan Berat 555 gram
Tahun Terbit 2025
Halaman xxii+323 Hlm.