Buku ajar Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama ditulis dan disusun dalam sebuah pendekatan terpadu antara ilmu, etika, dan spiritualitas. Buku ajar ini dikemas sedemikian rupa sehingga pembelajar diajak memasuki setiap topik dari pemahaman tingkat empiris serta terukur ke pemahaman tingkat nilai-nilai serta kearifan yang lebih luas, mendalam, dan sulit diukur. Dibutuhkan selain daya nalar juga daya imaginasi yang kuat. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah terciptanya agen-agen penggerak penyelamatan dan pelestarian Indonesia sebagai negeri yang sangat kaya dengan sumber daya alam. Kelompok masyarakat yang dijadikan target pembelajaran selain mahasiswa, juga dosen, dan alumni perguruan tinggi yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan. Keterpaduan juga ditampilkan lewat pemilihan metode See - Judge - Act yang diterapkan dalam setiap mempelajari suatu kasus atau masalah nyata di masyarakat. Yang dijadikan sasaran dari penerapan metode ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang tidak berhenti pada pemahaman semata melainkan bisa sampai kepada praktek atau tindakan nyata. Mengapa harus sampai ke praktek atau tindakan nyata? Suatu peribahasa China mengatakan: "Kita mendengar, kita lupa. Kita melihat, kita ingat. Kita melakukan, kita mengerti." Kiranya dalam hal penyelamatan dan pelestarian lingkungan hanya dengan berpraktek atau melakukan tindakan nyata kita baru bisa mengerti. Praktek atau tindakan nyata bisa berawal dari tindakan individual seperti pembuangan sampah tidak di sembarang tempat, penggunaan kendaraan umum, pemasangan lampu hemat energi di rumah, sampai dengan terlibat gerakan bersama penghijauan daerah-daerah kritis, pembelaan hak-hak masyarakat adat atas pemilikan hutan adat, dan pengesahan undang-undang baru yang pro lingkungan.