Cerpen �Mata yang Menakutkan� karya Lorancia Anggela Keo berkisah tentang tragedi rumah tangga yang dialmi keluarga Lia. Kakak Lia tewas diperkosa dan dibunuh pacarnya sendiri. Usaha sang ayah bangkrut dan punya hutang di sana-sini. Ibunya terguncang jiwanya dan menganggap Lia adalah anak setan. Tragedi itu mulai menemui titik terang ketika Lia berpindah ke Ujung Pandang dan menginap di keluarga kenalan orang tuanya. Dia ingin memulai hidup baru yang lebih baik serta membangun kembali rasa percaya dirinya yang sempat hancur. Cerpen ini jelas bukan cerpen remaja yang dipenuhi bumbu-bumbu percintaan. Cerpen yang menjadi maskot antologi ini mewakili cerpen-cerpen lainnya yang juga bercara tentang persoalan-persoalan manusia yang bejuang mencapai kemanusiaan mereka sendiri. Banyak tokoh yang mencoba mencari identitas dan asal-usulnya. Ada pula cerpen yang mempertanyakan grand narrative tentang Tuhan dalam konstruksi agama. Refleksi mereka bahkan sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan yang dikontruksi manusia tentu bukan Tuhan yang sebenarnya, seperti yang diungkapkan Lee Jaspers, �You know your god is man-made when he hates the same people you do.�