Dari paparan singkat tentang dua sistem pendidikan tinggi di Indonesia yang tidak pernah meninggalkan kewajiban bagi mahasiswanya menulis karya ilmiah yang disebut "tesis" setelah dalam jenjang sebelumnya menulis "skripsi" dan sesudahnya menulis "disertasi" menunjukkan bahwa tesis adalah karya tulis yang strategis kedudukannya dalam upaya penerampilan para mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Betapa tidak. Penulis tesis diasumsikan telah memiliki pengalaman menulis karya ilmiah skripsi di jenjang pendidikan di bawahnya. Hal itu memungkinkan si penulis tesis akan lebih mampu menulis karya ilmiah yang lebih baik daripada ketika menulis skripsi. Dalam hal ini pengertian "lebih baik" menyangkut aspek kualitas dan kuantitasnya; dan itu merupakan bekal sangat berharga ketika pada saatnya si penulis tesis ingin menempuh program doktor menulis karya ilmiah yang disebut "disertasi". Dengan demikian, sifat prospektif pun ada pada penulisnya. Jika tesis yang ditulisnya bermutu, jalan bebas hambatan menuju ke penulisan disertasi di jenjang S-3 pun, insya Allah, sangat bisa diharapkan bermutu juga.