Pakar translations studies dan comparative literature, Susan Bassnet, menulis pada tahun 1993 bahwa Comparative Literature/Sastra Perbandingan mengalami kemunduran. Sepuluh tahun kemudian Gayatri Chakravorty Spivak memvonis matinya Sastra Perbandingan - Death of a Discipline. Di bagian pengantar buku itu Spivak mengatakan bahwa buku itu merupakah hembusan nafas terakhir dari Comparative Literature: "the book will be read as the last gasp of a dying disciplin". Tidak perlu menunggu sepuluh tahun untuk membuktikan bahwa Bassnet dan Spivak meleset. Tidak lama setelah Spivak menyampaikan eulogy matinya Sastra Perbandingan, justru terbit beberapa volume Norton Anthology of World Literature. Di beberapa universitas Amerika, Comparative Literature Departments tetap mendapatkan enrolment, bahkan pada program S1nya. Di tempat David Damrosch mengajar, Program Comparative Literature di Harvard University, mereka mewajibkan mahasiswanya mempelajari satu Bahasa asing selain Bahasa Inggris. [Pendahuluan]