Perdagangan dunia kini memasuki babak baru. Produksi tidak lagi berlangsung di satu negara, melainkan tersebar lintas batas melalui jaringan fragmentasi produksi internasional. Dalam tatanan baru ini, keberhasilan ekonomi suatu bangsa tidak hanya diukur dari seberapa banyak barang yang diekspor, tetapi dari seberapa besar nilai tambah yang mampu diciptakan di dalam negeri. Buku "Fragmentasi Produksi Internasional: Pergeseran Paradigma Perdagangan Global" menghadirkan pemahaman menyeluruh tentang perubahan besar dalam lanskap perdagangan global. Disusun berdasarkan kajian empiris dan analisis teoretis yang mendalam, buku ini menelusuri evolusi teori perdagangan internasional, memetakan posisi sektor industri Indonesia dalam rantai nilai global, membandingkannya dengan negara ASEAN dan negara maju, serta menyoroti strategi hilirisasi sebagai langkah nyata menuju kemandirian ekonomi nasional. Melalui pendekatan konseptual, buku ini menawarkan pandangan strategis bagi pembuat kebijakan, akademisi, pelaku industri, dan mahasiswa ekonomi tentang bagaimana Indonesia dapat bertransformasi dari gross export menjadi value-added export, sekaligus memperkuat peran dalam arsitektur ekonomi global yang semakin terfragmentasi. Buku ini merupakan refleksi dan ajakan untuk melihat masa depan ekonomi Indonesia dengan perspektif baru, yaitu bahwa kemajuan tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam, melainkan oleh kemampuan bangsa dalam mengolah, mencipta, dan memberi nilai tambah ekonomi dari setiap rantai nilai global.