Baskara T. Wardaya SJ.

Baskara T. Wardaya SJ., adalah dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia. Meraih gelar Master dan PhD dalam Sejarah dari Marquette University di Milwaukee, Wisconsin, USA. Selama studinya dan setelah menyelesaikan studinya ia telah melakukan penelitian tentang Indonesia pasca-kemerdekaan, terutama yang berkaitan dengan kekerasan massal anti-komunis 1965, konteks internasionalnya dan dampaknya. Pada tahun 20014-2005 ia melakukan penelitian pasca-doktoral di AS, yang disponsori oleh beasiswa Fulbright. Pada 2011-2012 ia dianugerahi hibah Fulbright Scholar-in-Residence untuk mengajar sejarah di University of California-Riverside, AS. Pada tahun 2014 ia menerima hibah dari AIFIS (American Institute for Indonesian Studies) untuk melakukan penelitian tentang hubungan AS-Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Richard M. Nixon (1969-1974). Saat ini menjabat sebagai Ketua PUSDEMA (Pusat Kajian Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia) Universitas Sanata Dharma. Ia telah menerbitkan sejumlah artikel dan buku tentang sejarah dan kekerasan massal Indonesia pasca 1945, antara lain Cold War Shadow: United States Policy to Indonesia, 1953-1963 (Yogyakarta: 2007); Truth Will Out: Kisah Indonesia tentang Kekerasan Massal 1965 (editor; Melbourne, Australia: 2013); Bung Karno Menggugat (Sukarno Menuduh; Yogyakarta: 2009, edisi ketujuh); dan Membongkar Supersemar (Membongkar Supersemar; Yogyakarta: 2017, edisi keempat). Bersama Bernd Schaefer ia ikut mengedit 1965: Indonesia and the World/Indonesia dan Dunia (Jakarta: 2013). Ia adalah salah satu kontributor buku Tom Stodulka dan Birgitt Rottger-Rossler, Feelings at the Margins: Dealing with Violence, Stigma and Isolation in Indonesia (Berlin: 2014); Anett Keller, Indonesien 1965 dst (Berlin: 2015); dan David Webster, Bunga di Tembok: Memori, Kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor Timur, Indonesia dan Melanesia (Calgary, Kanada: 2017). Alamat emailnya: baskaramu@gmail.com

Buku yang diterbitkan