Antologi Puisi Kabar dari Kampung ini merupakan buku kumpulan puisi ketiga karya Yoseph Yapi Taum. Buku ini bersisi 60 karya puisi yang disusun dengan sistem dan urutan kronologis daripada tematik. Ditinjau dari sudut sistem konfigurasi teks, terdapat tiga kelompok puisi yang sesungguhnya memiliki tema penting tersendiri, yakni "Kabar dari Kampung" (puisi nomor 1 -20), "Bunga Seroja di Tanah Kami" (21-46), dan "Aku Pulang Kampung" (puisi nomor 47 - 60). Bagi filsuf Friedrich Nietzsche, puisi adalah bentuk seni yang paling murni yang memanfaatkan kekuatan kata-kata untuk membangkitkan ingatan, emosi, dan pikiran pembaca. Puisi-puisi yang terhimpun di dalam antologi puisi ini membangkitkan emosi dan kerinduan pembaca pada kampung halaman. Ada tiga unsur penting di dalam konstruksi naratif tentang kampung halaman di dalam antologi puisi ini. Pertama, di dalam antologi puisi ini terdapat banyak gambaran suasana dan nilai-nilai pedesaan atau pesisir yang masih terawat dan terjaga dengan baik. Kedua, ada gambaran unsur-unsur nostalgia, yakni memandang ke belakang, ke masa lalu, ke masa kanak-kanak di dalam antologi puisi ini. Ketiga, terdapat deskripsi unsur georgik, yang menampilkan kenyamanan bekerja dan kehidupan yang harmonis di kampung halaman. Antologi puisi seperti ini tentu menarik untuk dikaji dengan menggunakan perspektif ekokritik, khususnya model kritik narasi pastoral.